Rusia Keberatan Atas Uji Coba Rudal Balistik Antar Benua Korut


Rombongan Delegasi Parlemen Rusia tiba di Pyongyang


Rusia mengirim  delegasi anggota parlemennya ke Pyongyang yang saat ini tengah melakukan kunjungan persabatan ke Pyongyang guna mendinginkan suasana setelah Korea Utara meluncurkkan Rudal antar benua pada hari Rabu 29/11/2017, pukul 03:17 waktu setempat

Sebuah delegasi Duma (majelis rendah parlemen Rusia), yang dipimpin oleh Kazbek Taisayev, saat ini berada di Pyongyang di bawah program 'Kelompok Persahabatan' dengan parlemen Korea Utara.




Ketua Delegasi Rusia Leonid Slutsky (Samping Kanan)

"Sejauh ini, kami tidak dapat membangun Setiap kontak dengan mereka.Tapi saya yakin bahwa anggota parlemen kita akan menyampaikan sikap Rusia selama pertemuan dan negosiasi dengan perwakilan kepemimpinan Korea Utara," ujar Leonid Slutsky, ketua Komite Urusan Internasional Duma

Anggota parlemen tersebut menggambarkan pengujian tersebut sebagai langkah lain yang tidak bertanggung jawab oleh Pyongyang, yang dimaksudkan untuk memicu ketegangan di wilayah.

"Namun, kita harus mengakui bahwa Washington dan Seoul dalam banyak kesempatan memprovokasi kepemimpinan Korea Utara melalui latihan retorika dan militer mereka yang bermusuhan di sekitar perbatasan Korea Utara," katanya. 

"Sayangnya, semua pihak hanya terus menekan ketegangan, dan ini mungkin sangat buruk," sambungnya.

"Rusia tidak bisa menyingkir, karena semua peristiwa itu terjadi di sekitar perbatasan kita," Slutsky melanjutkan. 

"Kami telah mengeluarkan banyak peringatan di semua tingkat mengenai konsekuensi bencana yang mungkin timbul dari kebijakan destruktif tersebut di seluruh dunia," ujar Slutsky. 

"Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa pihaknya tidak mendukung status nuklir Korea yang diproklamirkan sendiri dan mengecam peluncuran rudal yang dilakukan dengan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB. Kami akan terus memperhatikan situasi ini dengan seksama," tukasnya.

Dia menambahkan bahwa masalah Semenanjung Korea tidak memiliki solusi militer. "Kita perlu melanjutkan pencarian penyelesaian diplomatik," katanya.

Comments