Dassault Rafale



Negara Asal
Perancis
Memasuki Layanan
2001
Kru
1 Orang
Dimensi dan Berat
Panjang
15,27 m
Bentang Sayap
10,8 m
Tinggi
5,34 m
Berat Kosong
9,06 t
Berat Maksimum
24,5 t
Mesin dan Kinerja
Mesin
2 x SNECMA M88-2 turbofan engines
Traksi (Kering/ dengan afterburning)
48.7 / 72.9 kN
Kecepatan Maksimal
1.913 km/h
Batas Ketinggian Terbang
20 km
Jarak Jelajah
1.050 km
Persenjataan
Cannon
1 x 30-mm GIAT/DEFA cannon
Rudal
8 x MICA air-to-air missiles, 1 x ASMP stand-off nuclear missile or 2 x APACHEs or SCALPs for attack
Bom
?
Harga
U$ 120 juta

Dassault Rafale    adalah pesawat tempur serbaguna generasi ke-4.5, bermesin dua, dan bersayap delta asal Perancis yang dibuat oleh Dassault Aviation. Rafale dirancang sebagai pesawat berpangkalan di daratan maupun di kapal induk.

Dassault Rafale menjadi tulang punggung  kekuatan udara Prancis sampai abad ke-21. Program dimulai dengan demonstrasi teknologi Rafale A yang pertama kali diterbangkan pada tanggal 4 Juli 1986. Ini menetapkan desain aerodinamis dasar dan mengevaluasi konfigurasi delta canard, kinerja, sistem kontrol FBW dan struktur berbasis komposit. Prototipe Rafale D (Discret, or stealthy) generik untuk versi Armee de l'Air - sedikit lebih kecil dan lebih ringan.

Program pesawat Rafale terdiri dari tiga versi pesawat tempur mesin-kembar multi-peran, versi satu-tempat duduk Rafale C, versi dua-tempat duduk Rafale B dan versi AL (kapal induk) adalah Rafale M. Tiga versi pesawat tempur ini dilengkapi dengan mesin, sistem tempur dan navigasi, sistem managemen pesawat dan sistem kontrol penerbangan yang sama. Mereka semua dapat melakukan semua tipe misi dari penyerangan daratan sampai superioritas udara.

Pesawat produksi pertama Rafale B1 terbang untuk pertama kalinya pada 4 Desember 1998 dan telah dikirim ke AU Perancis. Pesanan Pemerintah Perancis yang sekarang mencapai 61 pesawat dikirim dari 1998 sampai 2005. Total pesanan untuk Perancis, AU dan AL Perancis adalah 294 pesawat.

Dibuat mengikuti Demonstrator Rafale A secara langsung, ketiga versi Rafale mempertahankan kualitasnya yang dibuktikan dalam penerbangan: 70knot, 9g/-3.6g, sudut penyerangan maksimum 32 derajat, serta jarak take-off dan pendaratan kurang dari 400 meter. Kualitas ini diperoleh dari konsep aerodinamis "delta-canard" yang dikombinasikan dengan sayap delta dan sebuah "foreplane" aktif yang diletakkan secara tepat di hubungan sayap untuk mengoptimalkan efisiensi dan kontrol stabilitas aerodinamis tanpa menghalangi pandangan pilot. Lebih dari itu, bentuk dan material pesawat diseleksi secara berlanjut untuk meminimalisasi deteksi sensor elektromagnetis dan inframerah.

Rafale C adalah pesawat tempur multi-peran dengan sebuah sistem nafigasi dan persenjataan terintegrasi secara penuh, memakai teknologi termutakhir dam mampu melakukan performa luar biasa pada target misi udara-ke-udara dan udara-ke-tanah/permukaan jauh di belakang garis musuh.
Pesawat dua-tempat duduk Rafale B mempertahankan hampir seluruh kemampuan dan fitur Rafale C. Rafale B mampu melakukan misi apapun dengan satu pilot ataupun dua awak yang terdiri dua pilot atau satu pilot dan satu operator sistem senjata.

Rafale M adalah versi kapal induk dengan kemampuan dan fitur yang sama dengan kedua versi lainnya. Perbedaannya hanya pada airframe yang disesuaikan dengan kebutuhan operasi di kapal induk.

Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Perancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat yang bertugas di Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis. Rafale dapat diperlengkapi dengan senjata nuklir. Selain untuk digunakan di negara asalnya, pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan minatnya untuk memiliki Rafale, namun belum ada nota resmi pemesanan lintas-negara yang disepakati.

Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Perancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat yang bertugas di Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis. Rafale dapat diperlengkapi dengan senjata nuklir. Selain untuk digunakan di negara asalnya, pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan minatnya untuk memiliki Rafale, namun belum ada nota resmi pemesanan lintas-negara yang disepakati.

Rafale menampilkan beberapa sistem avionik terbaru termasuk radar multi-mode RBE2 (yang pertama di Eropa dengan pemindaian elektronik dua pesawat), helm pilot canggih dengan tampilan dan tampilan, sistem penanggulangan Spectra dan OSF - optronic optronic pasif yang tahan lama. dan sistem pencitraan dengan rangefinder laser.

Rafale yang pertama ditugaskan di daerah peperangan ketika Angkatan Laut Perancis menjalani Opération Héraclès, yakni keikutsertaan Perancis di dalam Operation Enduring Freedom. Mereka terbang dari kapal induk Charles de Gaulle di atas Afghanistan sejak tahun 2002, tetapi standar F1 menghindari misi udara-ke-darat dan Rafale tidak menjalani aksi apapun.

Pada bulan June 2002, ketika kapal induk Charles de Gaulle berada di Laut Arab, pesawat Rafale yang dipersenjatai ikut serta dalam patroli antar-posisi di dekat perbatasan India-Pakistan, menjadi tanda penting karier operasional Rafale M dan integrasinya bersama kapal induk itu.

Pada tahun 2007, setelah suatu perbaikan "crash program", enam Rafale diberi kemampuan untuk dapat menjatuhkan bom terpandu-laser, sebagai hasil evaluasi kinerja mereka di Afghanistan. Tiga dari pesawat-pesawat ini menjadi milik Angkatan Udara ditugaskan ke Dushanbe di Tajikistan, sedangkan tiga sisanya adalah Rafale Marines milik Angkatan Laut disiagakan di kapal induk Charles De Gaulle Misi pertama berjalan pada tanggal 12 Maret 2007, dan GBU-12 pertama diluncurkan pada tanggal 28 Maret untuk mendukung serdadu Belanda yang bertugas di Afghanistan Selatan, menandai debut operasional Rafale.Mereka masih bergantung pada Mirage 2000Ds dan Super Étendards yang membawa poda penentu sasaran berbantuan laser untuk mendesain sasaran mereka.
Rafale direncanakan untuk menjadi pesawat tempur utama Angkatan Udara Perancis hingga tahun 2040 atau lebih lama lagi.

Pada bulan November 2009, Pemerintah Perancis memesan 60 pesawat lagi untuk melengkapi keseluruhan pesanan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis sebanyak 180 pesawat.

Diposkan oleh; defense-today

gambar terkait



Comments

Post a Comment